Do'a dalam Keseharian

DOA MEMAKAI PAKAIAN DAN BARANG BARU


1.      Dari Abu sa’id al Khudriy ra., ia berkata: “Rasullullah saw. Apabila memakai baju, sorban, kemeja, atau selendang yang baru, maka beliau memberinya nama dan berdo’a: ALLAAHUMMA LAKA HAMDU ANTA KASAUTANIHI AS-ALUKAKHAIRAHU WAKHAIRA MAA SHUNNI’A LAHU WAA’UUDZUBIKA MIN AYARRIHI WASYARRI MAA SHUNI’A LAHA (Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau yang telah memberikan pakaian. Saya memohon kepada-Mu akan kebaikan pakaian ini dan kebaikan yang dibuat untuknya, dan saya berlindung kepada-Mu akan kejelekan pakaian ini dan kejahatan yang diperbuat untuknya)”
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

TATA CARA TIDUR DAN BERBARING
1.      Dari Al Barra’ bin azib ra., ia berkata:  “Apabila Rasulullah saw. Berada ditempat tidurnya dan hendak tidur, maka beliau miring ke sebelah kanan, kemudian, kemudian membaca: ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA WAWAJJAHTU WAHDI ILAIKA WAFAWWDLTU AMRI ILAIKA LAA MALJA-A WALAA MANJAA ILLA ILAIKA LAA MALJA-A WALAA MANJAA ILLAIKA. AAMANTU BIKITABIKALLADZIANZALTA WANABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, saya menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, dan menyadarkan punggungku kepada-mu, dan menyerahkan semua urusan kepada-Mu dengan penuh harap dan rasa takut kepada-Mu, tidak ad` tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-mu kecuali hanya engkau turunkan dan (beriman) dengan nabi-Mu yang Engkau utus.)”
(HR.Bukhari)
2.      Dari Al Barra’ bin Azib ra., ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda kepadaku: “Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah lebih dulu seperti wudhumu untuk salat, kemudian berbaringlah pada pinggangmu yang kanan dan bacalah do’a ini – yaitu sama seperti do’a yang telah disebutkan di atas dalam hads ini, Nabi saw. Juga bersabda: “jadikanlah doa ini sebagai akhir dari semua perkataanmu”.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
3.      Dari ‘Aisyah ra., ia berkata: Nabi saw. Biasa mengerjakan salat malam sebelas rakaat, dan jika fajar telah menyingsing maka beliau salat dua rakaat yang tidak terlalu lama, kemudian berbaring pada pinggang sebelah kanan sampai muezzin dating mengumandangkan azan Subuh.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4.      Dari Hudzaifah ra., ia berkata: “Apabila Nabi saw. Hendak tidur pada waktu malam, maka beliau meletakkan tangannya dibawah pipinya, kemudian berdoa: ALLAAHUMMA BISMIKA AMUUT WA AHYAA (Ya Allah, atas nama-Mu saya mati dan saya hidup). Dan apabila bangun, beliau berdoa: ALHAMDU LILLAAHI LADZI AHYAANAA BA’DAMAA AMAATANAA WAILAIHIN NUSYUUR (Segala puji bagi Allah, zat yang menghidupkan kami sesudah mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah kami dibangkitkan).”
(HR.Bukhari)
5.      Dari Ya’isya bin Thaikhfah Al Gifariyah ra,. Ia berkata: ayah saya berkata: “pada waktu saya tidur menelungkup di dalam masjid tiba-tiba ada seorang menggerakkan saya dengan kakinya dan berkata: “Tidur semacam ini adalah tidur yang dimurkai (dibenci) oleh Allah.”Dan ketika saya lihat, ternyata orang itu adalah Rasulullah saw.”
(HR. Abu Dawud)

6.      Dari Abi Hurairah ra. Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis kemudian ia tidak berzikir kepada Allah Ta’ala, maka ia akan mendapatkan kerugian dihadapan Allah. Dan barang siapa yang berbaring kemudian ia tidak berzikir kepada Allah Ta’ala, maka ia juga akan mendapatkan kerugian dihadapan Allah. ”
(HR. Abu Dawud)

Kitab Kesopanan Tidur, Adab-adab Kesopanan Tidur Dan Berbaring


1.      Dari al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila menempatkan diri pada tempat tidurnya, maka beliau tidur atas belahan tubuhnya yang sebelah kanan, lalu mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, saya menyerahkan jiwaku padaMu, saya hadapkan wajahku padaMu, saya haturkan urusanku padaMu, saya tempatkan punggungku padaMu. Demikian itu adalah karena kecintaan serta ketakutanku padaMu. Tiada tempat berdiam dan tiada pula tempat menyelamatkan diri daripadaMu, melainkan kepadaMu. Saya beriman kepada kitab yang Engkau turunkan serta kepada Nabi yang Engkau utus." Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan lafaz ini dalam kitab al-Adab dari kitab shahihnya.

2.      Dari al-Bara' bin 'Azib r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Jikalau engkau mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu'lah dulu sebagaimana wudhu'mu untuk shalat, kemudian berbaringlah pada belahan tubuhmu sebelah kanan dan ucapkan sebagaimana di atas -yakni yang meriwayatkan hadits ini menyebutkan seperti yang tertera dalam hadits 811- dan di situ ditambah: Beliau s.a.w. bersabda: "Jadikanlah ucapan di atas itu sebagai kalimat yang terakhir sekali engkau ucapkan -sebelum tidur itu-." (Muttafaq 'alaih)

3.      Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Nabi s.a.w. itu shalat dari sebagian waktu malam sebanyak sebelas rakaat. Kemudian apabila fajar telah menyingsing, beliau s.a.w. shalat dua rakaat yang ringan sekali, kemudian beliau berbaring atas belahan tubuhnya yang sebelah kanan, sehingga juru adzan datang lalu ia memberitahukan pada beliau -tentang sudah berkumpulnya para manusia yang hendak shalat subuh dengan berjamaah-." (Muttafaq 'alaih)

4.      Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. itu apabila mengambil tempat tidurnya di waktu malam, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya lalu mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, dengan namaMulah saya mati dan hidup," dan apabila beliau bangun, lalu mengucapkan -yang artinya-: "Segenap puji bagi Allah yang memberikan kehidupan kepada kita sesudah mematikan kita dan kepadaNya tempat kembali." (Riwayat Bukhari)

5.      Dari Ya'isy bin Tikhfah al-Ghifari radhiallahu 'anhuma, katanya: "Ayahku berkata: Pada suatu ketika saya berbaring dalam masjid atas perutku, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menggerak-gerakkan saya dengan kakinya, lalu berkata: "Sesungguhnya cara tidur yang sedemikian ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah." Ayahku berkata: "Kemudian saya melihat orang itu, tiba-tiba ia adalah Rasulullah s.a.w." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

6.      Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w., katanya: "Barangsiapa yang duduk di suatu tempat duduk dan ia tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala dalam duduknya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah dan barangsiapa yang berbaring di suatu tempat pembaringan dan ia tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala dalam berbaringnya itu, maka atas orang itu ada kekurangan dari Allah." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Do'a dalam Keseharian"

Posting Komentar